Tempat pemula belajar bisnis internet, internet marketing, facebook marketing, email marketing, dan affiliate marketing secara otodidak

10 Desember 2010

Motivasi dari Novel : NEGERI 5 MENARA

“Man shobaro dzofiro” (siapa yang bersabar akan beruntung).
Tahu kan pepatah arab diatas. Barang siapa yang mau (sedikit) bersabar atas cobaan-cobaan yang dirasakan, hal-hal sulit yang dialami, maka orang tersebut termasuk orang-orang yang beruntung. beruntung bisa lulus dari ujian. Beruntung karena melatih diri kita bersabar.

Janganlah risaukan penderitaan hari ini. Jangan pula pikirkan kesusahan saat ini. Jangan menyerah karena anda kalah sekarang. jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, bukan saat ini, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil jauh dihadapan kita, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.

Misi yang dimaksud adalah ketika kita melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan disaat yang sama kita akan menikmati prosesnya.

Bila Anda merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi Anda masing-masing.

Apa yang membuat orang sukses 'berbeda' dengan orang yang biasa?

Ada 2 hal yang paling penting dalam mempersiapkan diri untuk sukses, yaitu:
1. “going the extra miles” (tidak menyerah dengan rata-rata).
Kalau orang lain belajar 1 jam, kita akan belajar 5 jam. Kalau orang lain berlari 2 km, dia akan berlari 3 km. Kalo orang lain menyerah di detik ke 10, dia tidak akan menyerah sampai detik ke 20. Kalo orang bekerja 8 jam, dia akan bekerja 12 jam. Selalu berusaha meningkatkan diri lebih dari orang biasa.
Karena itu mari kita budayakan going extra miles, lebihkan usaha, waktu, upaya, tekad dan sebagainya dari orang lain, maka Anda akan sukses.

2. Jangan pernah izinkan diri Anda dipengaruhi oleh unsur di luar diri Anda. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya jangan mau sedih, marah, kecewa dan takut karena faktor luar. Andalah yang berkuasa terhadap diri Anda sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi Anda punya pilihan di lapisan diri Anda yang paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.

Pernah mendapat marah dari orang lain atau atasan?

Apakah Anda marah, takut, kesal, benci atau malahan semakin kuat?
Jangan biarkan atasan kalian menghancurkan mental terdalam Anda.
Jangan biarkan diri Anda kesal dan marah, hanya merugi dan menghabiskan energi. Hadapi dengan lapang dada, dan belajar darinya. Bahkan Anda bisa tertawa, karena ini hanya gangguan sementara. Jadi pilihlah suasana hati Anda, dalam situasi paling kecewa sekalipun. Karena Andalah 'master' penguasa hati Anda. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah hati orang sukses.

Jangan berharap dunia yang berubah.

Tapi diri kita-lah yang harus berubah. Allah berfirman ”Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu sendirilah yang akan melakukan perubahan”. Kalau Anda mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bemimpi dan berdo’a, tapi berbuatlah, ACTIONlah, berubahlah, lakukan saat ini...sekarang juga....ACT NOW!.

I’malu fauqa ma 'amilu (berbuat lebih dari apa yang diperbuat orang lain).
Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, do’a dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apapun, maka lakukanlah dengan prinsip saajtahidu fauqa mustawa al-akhyar (berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain). Ingatlah, sang juara dan orang sukses itu jauh lebih sedikit daripada yang tidak sukses.

"Apa sih yang membedakan sukses dan tidak?" Belum tentu faktor pembeda itu otak yang lebih cemerlang, hapalan yang lebih kuat, badan yang lebih besar, dan orang tua yang lebih kaya. Tapi yang membedakan adalah usaha kita sendiri. Selama kita berusaha dan bekerja keras di atas kebanyakan orang, maka otomatis kita akan menjadi juara. Lihatlah berapa perbedaan antara juara lari 100 meter dunia? Cuma 0,00 sekian detik dibanding saingannya. Berapa beda jarak juara renang dengan saingannya? Mungkin hanya satu ruas jari, untuk juara hanya butuh sedikit lebih baik dari orang kebanyakan.

Kalau kita mau berusaha sedikit lebih baik dari orang kebanyakan, maka kita jadi juara.
Ingat filosofinya; sedikit saja lebih baik dari orang lain, itu artinya perbedaan sepersekian detik, satu ruas jari. Kita bisa dan kita mampu jadi juara kalau kita mau. Di atas semua itu, ketika semua usaha telah kita sempurnakan, kita berdoa khusuk kepada Allah...kemudian bertawakal, menyerahkan semuanya kepada Allah.

Berbahagialah bagi mereka yang sudah merasakan kenikmatan itu semua.
Kapan anda akan sukses?
Share:

Labels