Tempat pemula belajar bisnis internet, internet marketing, facebook marketing, email marketing, dan affiliate marketing secara otodidak

21 Januari 2011

The Power of Smile

Smile, an everlasting smile
A smile can bring you near to me
(Judul lagu: Word, oleh BeeGess)

Bukan tanpa alasan, bila grup band BeeGess, menggunakan kata “smile” untuk mengawali lagu ciptaannya, dalam judul lagu Word. Lagu top hits dunia di tahun 70-an ini mengatakan betapa senyuman bisa mengubah dunia. BeeGess tahu persis bahwa senyuman mempunyai suatu kekuatan tersembunyi yang berdaya lekat begitu besar. Bahkan, menurut BeeGess, senyuman bisa membawa seseorang yang dikasihi menjadi lebih dekat dan semakin dekat, tidak hanya dalam arti fisik, tetapi lebih-lebih secara emosi dan perasaan.

Banyak diantara kita kurang paham mengenai betapa berartinya tersenyum dalam konteks hubungan antar manusia. Bahkan ada pepatah bahasa Inggris, “Say it with smile.” (katakan dengan senyuman).  Bahkan senyuman juga mampu menyelesaikan masalah manusia. Kondisi yang menegangkan, bisa dikendurkan, sesuatu yang rumit, menjadi sederhana dan yang kacau-balau menjadi terurai dengan senyuman .

Penjaga gerbang tol, pramugari, polantas, guru, manager, karyawan office, supervisor, chief store , pramuniaga, kasir dan bidang kerja pelayanan lainnya, akan semakin mudah mengerjakan tugasnya bila disertai dengan tersenyum. Tidak hanya itu, dalam hubungan kerja, seperti atasan menghadapi bawahan, tersenyum merupakan kunci sukses untuk melakukan komunikasi antar manusia yang efektif. Organisasi kerja lebih harmonis dengan senyuman.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah klinik syaraf di Illinois, Amerika Serikat membuktikan bahwa aktivitas tersenyum identik dengan olah raga. Hanya dengan sekali tersenyum ringan, 800-an otot manusia disekitar wajah, telah berkontraksi dan itu merupakan excersice yang efektif bagi kesehatan otot kita. Jadi, dengan tersenyum kita juga berolah raga dan tentunya menyehatkan. Lalu mengapa kita masih enggan tersenyum bila berrelasi dengan sesama manusia????

Tersenyum adalah hal kecil yang bisa menimbulkan efek yang luar biasa. Senyum bukan hanya menggerakkan otot-otot wajah, tetapi juga menggerakkan hati dan jiwa. Penelitian ini diperkuat oleh hasil riset yang dilakukan Dr Patch Adam, seorang dokter ahli kejiwaan di West Virginia, Amerika yang dibantu oleh 1.000 dokter dan perawat dan telah membuktikan bahwa pasien bisa sembuh dengan sendirinya melalui senyuman. Saat tersenyum, otak mengeluarkan seretonin yang bisa menambah kekebalan tubuh. Nah, kembali terbukti bahwa senyum juga menyehatkan. Tidak hanya bagi raga, tetapi lebih-lebih untuk jiwa.

Ingat lukisan Monalisa dengan senyumannya? Lukisan karya Leonardo Da Vinci yang digambar pada tahun 1503 itu tersohor bukan karena kecantikannya. Kecantikan Monalisa tidak istimewa, tetapi senyumannya membuat jutaan orang menjadi selalu bertanya-tanya, ada apa dengan si Monalisa saat ia dilukis. Sekelompok ilmuwan meneliti menggunakan software pengukur emosi yang disimulasi ke lukisan itu. Meski senyuman Monalisa dinilai tidak penuh dan terkesan setengah-setengah, ternyata hasil penelitian mengungkapkan bahwa senyum Monalisa menyiratkan kebahagiaan. 83% perasaan Monalisa diduga berbahagia ketika dia tersenyum, 9% jijik, 6% cemas, dan hanya 2% dinilai mengandung kemarahan.

Penelitian tersebut membuktikan bahwa senyum seperti Monalisa merupakan obyek penelitian yang laku dipasaran. Nah, seandainya saja anda bisa membuat senyuman yang spesifik bagi sesama anda atau lebih khusus lagi bagi teman kerja anda, maka implikasi yang tak terkirakan mungkin akan terjadi bagi kepentingan relasi kerja anda.
Sebuah Bank Nasional bahkan sudah membuktikan bahwa dengan mengkampanyekan senyuman di kalangan petugas customer services, maka produktivitas dan kepuasan pelanggan menjadi naik. Program yang diluncurkan sangat sederhana dan diimplementasikan dalam waktu yang cukup singkat. Tersenyum merupakan kewajiban yang harus disuguhkan petugas teller dan pin dengan tulisan SMILE dipasang di dada kiri seluruh pekerja bank tersebut. Herannya, tidak hanya petugas yang terus menjadi murah senyum, tetapi para nasabahpun ditandai juga ikut-ikut gampang tersenyum.

Bukankah program yang murah-meriah ini membawa keuntungan bagi semua pihak? Rasa-rasanya, program kampanye senyum yang berhasil ini patut ditularkan ke bidang industri riteil dan usaha yang lain. Perusahaan yang tidak mempunyai pelanggan langsung pun tidak ada ruginya untuk berkampanye menggalakkan senyuman di lingkungan kerjanya. Sesama pekerja, antara atasan dan bawahan bahkan antara pekerja dan supplier lainnya. Hanya saja, untuk bisa tersenyum dengan lepas perlu syarat yang ternyata tidak gampang. Bukan hal yang berlebihan kalau pakar kepribadian dan kecantikan Martha Tilaar pernah mengatakan bahwa senyuman tak akan berarti jika tidak disertai dengan ketulusan hati tanpa kepura-puraan.

Bekerja dengan senyuman, terasa lebih ringan. Tekanan dan tantangan dalam bekerja, dapat diatasi dengan mudah. Bahkan dengan senyum yang ikhlas dalam bekerja, kita bisa melakukan efisiensi/penghematan dalam bentuk rupiah ataupun waktu. Karena yang kita kerjakan lebih fokus, cepat dan berguna (tidak sia-sia).

Senyuman yang tulus dan ikhlas merupakan cerminan hati yang bahagia dan dapat menambah semangat bagi sekelilingnya. Bila anda tak mampu bersedekah dengan harta, bersedekahlah dengan senyuman. Ada jurus untuk menghadirkan senyum walau hati sedang kisruh. Ambil nafas dalamdalam, tahan selama lima sampai sepuluh detik, lalu hembuslah kembali. Aktivitas pernafasan ini bisa melancarkan peredaran darah dan mengurangi beban pikiran. Setelah suasana terkendali, lantas tersenyumlah.

Have you smiled today...?

Penulis : ratih r. zaubin
Share:

Labels